Perbedaan EMR (Electronic Medical Record) dengan EHR (Electronic Health Record)

Electronic Medical Record (EMR) atau dikenal sebagai Rekam Medis Elektronik adalah rekam medis berbasis digital yang menggantikan laporan rekam medis kertas. EMR biasanya memuat riwayat kesehatan dan perawatan yang telah dijalani pasien. Karena berbasis digital, maka EMR memiliki kelebihan dibandingkan rekam medis biasa. Yaitu:

  1. Pemantauan data yang mutakhir dan aktual
  2. Lebih mudah untuk mengidentifikasi pasien sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan dan tindakan pencegahan
  3. Dapat memantau riwayat pasien dalam hal tertentu dengan lebih akurat seperti kondisi tekanan darah dan vaksin
  4. Monitoring yang lebih akurat sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan medis yang diterima oleh pasien.

Electronic Health Record (EHR) mencakup hal yang lebih luas dari EMR, karena menyediakan gambaran kesehatan pasien secara komprehensif dan menyeluruh. EHR ini tidak hanya terjangkau dalam lingkup satu rumah sakit atau institusi kesehatan, namun juga dapat diakses oleh institusi kesehatan lainnya. Sehingga ketika pasien mengunjungi rumah sakit atau laboratorium kesehatan lain, maka sudah terdapat rekaman kesehatan dari institusi kesehatan sebelumnya yang mencatat data pasien. Bahkan, data tersebut juga dapat terus diperbaharui oleh institusi kesehatan yang baru sehingga pasien dan rumah sakit dapat terus mengikuti perkembangan kesehatannya.

Dengan penggunaan EHR, maka:

  1. Tenaga medis manapun dapat memperoleh informasi medis penting mengenai pasien tersebut bahkan dalam keadaan darurat ketika pasien tengah dalam kondisi yang kritis (tidak dapat memberikan informasi).
  2. Pasien dapat memantau sendiri kondisi kesehatannya dari rekam medis rumah sakit dan laboratorium dari waktu ke waktu. Sehingga pasien dapat mengevaluasi sendiri mengenai kesehatannya dan hal-hal yang perlu dilakukan terhadap kondisi tersebut.
  3. Hasil laboratorium termutakhir dapat diakses oleh tenaga medis yang membutuhkan informasi tanpa harus melakukan pemeriksaan ulang.
  4. Dokter dan tenaga medis rawat inap dapat memberikan informasi tambahan dan penanganan lanjut setelah pasien meninggalkan rumah sakit sehingga ketika dibutuhkan maka pasien dapat menggunakan laporan tersebut untuk menjadi basis informasi institusi kesehatan lainnya.

Sumber :
https://www.healthit.gov/buzz-blog/electronic-health-and-medical-records/emr-vs-ehr-difference